BOGOR - Memasuki perayaan Idul Adha 1435 H esok hari, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) diterjunkan ke daerah rawan antraks di Bogor. Mereka bertugas di Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) di Bogor untuk mengawasi bila ada hewan kurban yang terkena penyakit antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bogor, Sutrisno mengatakan, program ini dimaksudkan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati memilih hewan kurban.
"Nantinya mahasiswa bertugas untuk memeriksa kesehatan hewan qurban tersebutsebelum disembelih. Takutnya ada hewan yang terinfeksi virus antraks," kata Sutrisno kepada wartawan, Sabtu (4/10/2014).
Lanjutnya, selain melakukan pengawasan, para mahasiswa akan memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada masyarakat tentang tata cara menyembelih hewan qurban yang baik dan benar sesuai ajaran Islam. Mereka juga akan membantu proses pengiriman daging kurban.
"Bila ditemukan ada hewan kurban yang kurang umur atau sakit, mahasiswa tidak diperbolehkan untuk memberitahunya, karena dikhawatirkan pemilik hewan kurban akan syok. Sebab, biasanya warga membeli hewan kurban itu, hasil jerih payah menabung beberapa bulan," ucapnya.
Salah seorang mahasiswa, Ayu Agustri mengaku telah mempunyai bekal saat terjun ke masyarakat nanti.
"Ilmu yang sudah saya pelajari di kampus akan saya terapkan saat bersama masyarakat. Kegiatan ini sebagai kesempatan saya untuk membuktikan pengabdian kepada masyarakat," tukasnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)